Inventory Valuation

Nadia
3 min readApr 1, 2021

--

Inventory valuation biasanya melakukan kalkulasi pada asset yang ada, cash flow, dan equity dari owner yang terdaftar pada balance sheets. Inventory valuation ini membutuhkan bantuan dari fitur Product Category supaya memudahkan proses. Product Category dapat ditemukan di Inventory → Configuration → Products → Products Category.

Terdapat 3 costing method pada Inventory Valution, yaitu :

Standard Price : produk dinilai pada standard cost yang diberikan pada produk.

First In First Out : produk dinilai berdasarkan yang pertma masuk dan yang pertama keluar

Average Cost: valuationnya didasarkan pada weighted average cost

Inventory valuation terdapat dua tipe, yaitu

Manual : ketika produk masuk atau leave the account entries of its inventory tidak dapat di post secara otomatis

Automated : accounting entries dapat di post secara manual oleh sistem

Hal yang pertama harus dilakukan adalah membuat category product dengan settings method inventory valuation dan tipe inventory valuation yang sesuai dengan cara Inventory -> Configuration -> Product Categories

Setelah membuat product category yang sesuai, kita dapat membuat product baru dan memasukan product tersebut ke product category yang sesuai. Pada kesempatan kali ini, saya akan mencontohkan beberapa skenario.

Yang pertama, Standard Price dengan tipe Manual. Pada standard price, kita akan menentukan costnya diawal dan apabila kita mengubah cost dari suatu product pada saat membeli, pada saat inventory valuation, cost yang tercatat adalah harga pertama yang dicantumkan di product. Misalnya pada product Buku V seperti dibawah ini.

Harga yang sudah tertulis disana adalah $200, maka kita akan coba membeli Buku Vpada vendor dengan harga yang kita input sendiri seperti dibawah ini.

Untuk memastikan bahwa Standard Price sudah dilakukan, kita dapat melihat pada Inventory -> Reporting -> Inventory Valuation. Bisa dilihat pada gambar di bawah ini bahwa Valutionnya tetap $200, dimana $600/3 = $200

Kemudian untuk skenario selanjutnya adalah Average Cost dengan tipe Manual. Pada mode ini, Odoo akan merata-rata harga semua barang dengan jumlah barang yang ada. Sehingga jika dilihat detail product, maka harga yang ditampilkan adalah harga rata-rata. Misalnya pada produk Card Holder dibawah ini.

Pada pembelian pertama, saya membeli sebuah Card Holder sebanyak 10 dengan harga $10000 dan pembelian kedua sebanyak 5 dengan harga $12000.

Jika dengan perhitungan average cost, maka seharusnya (10*10000) + (5*12000) /15 = $10,667, kita dapat melihat average costnya dengan cara melihat detail yang ada seperti dibawah ini.

Skenario terakhir adalah FIFO. Pada FIFO, valution akan dilihat dari barang yang keluar atau terjual. Dengan perhitungan pengurangan harga jual dengan cost. Jadi pada FIFO, saya akan mencoba membeli barang terlebih dahulu, dan kemudian menjualnya.

Berikut saat saya mencoba menjualnya.

Dan berikut adalah hasil valuasinya.

Untuk lebih lanjut dan detail, dapat dilihat pada video dibawah ini.

--

--